Karya Jek Atapada

 

Sepotong  perut berbalut lipatan koran
Tenggelam dalam  mata seorang gadis kecil
Merimbun rindu dalam genggamnya
Kepada  giliran lampu lalu lintas  memerah
Menjemput  isyarat sangkala memecah nafkah

 

“Aduhai,  kota tak sepenuh peduli pada rengek tangan ingusan
Kehidupan hanya selampai lusu yang  memungut butir sang keluh
bersendirilah membantah peluh  yang menggantung
Di antara dahi dan derap keramaian
Atas nama sesuap embun”

 

Gadis kecil berteman lipatan koran mengasoh hidup yang sengit
Mengumpul reruntuhan harap yang gigil di antara julang tiang peradaban
Tak tahu benar apa yang ia lakukan
Selain mengangkangi hari dengan sisa perkasa
Sisa paduan asa bersama rerintik senja

 

Gadis kecil pejuang sesuap esok
Tak kenal kabar petang itu tentang bekas jemari lelaki di tubuh ibunya
Dia hanya melihat sepotong perut dalam lipatan koran
Dia hanya sepotong cerita malang
 
Kupang, 23 Januari 2020


  (Termuat dalam antologi puisi "Suara yang Lindap di Malam Senyap", Penerbit: Salmah Publishing)

https://www.salmahcreativewriting.com/pengumuman-penulis-terpilih-buku-antologi-puisi-terbit-bareng-salmah-creative-writing/

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar

أحدث أقدم