Puisi Jek Atapada

sumber gambar:https://www.merdeka.com/peristiwa/banyak-orang-yang-tak- tahu-ini-sebenarnya-warna-asli-bulan.html

 
Sinar bulan tumpah di jelaga mata
Mengelabui endus rasa
Merayu kelopak akal yang bertengger di simpang jalan

Akhirnya kita jadi perindu yang piatu
Terhela ke dalam bayang simfoni sendu
Dibawa sinar bulan dalam kanal tak bermuara
Yang memantul dari jidat-jidat yang tak pandai membaca aksara
Namun gemar menghafal dongeng romantis tentang masa depan

Barangkali kita harus pulang kepada nenek moyang
Dan belajar di atas batu tulis
Tentang cara membedah metafora yang jatuh dari bibir tuhan
Atau mengeja gemintang yang memberi peta kepada pelaut
Demi kepastian ujung ziara

Sebab, sinar bulan hanyalah kamuflase nama
Yang menawar muslihat romantika
Tanpa tampuk pelita

Dan, dalam orkes merdunya kita terjebak ke pangkal
Tempat di mana rindu terasing dalam birama onggok debu
Tanpa pagi, tanpa cahaya

Lasiana, 16 September 2020

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar

Lebih baru Lebih lama