Puisi Jek Atapada

Bulir mendung jatuh di atas sajadah Jakarta
Dalam bauh  riquem Kota Tua
Kabar hempas  rindu leluhur dalam aroma peluru penjajah
Menyisir telinga nusantara

Bau anyir tangan kotor menggelayut kerak  malam
Rinai genta keranda mati hinggapi pelupuk langit
Cerita Marica dalam tubuh kijang kencana
Menyorongkan rupa
Demi tunai barah caruk Rahwana

Jakarta yang anggun
Serupa apa corak duka seorang ibu
Saat kobar carut  kama mengunyah kain  kebaya?
Terlalu agung  kau menyekah peluh dengan bening air mata

Di sini aku berdiri pada pucuk helai rindu
Menakak pusaka bineka permai
Dalam okomama meracik bulir-bulir cinta
Dari  relung rahim pertiwi

Mengenangmu Jakarta
Adalah mengenang hati yang terluka
Manakala  rasa menganga dalam balut  bait-bait  natoni untukmu

Pulau Timor, 09 Oktober 2019

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar

Lebih baru Lebih lama